Penelitian ini dilaksanakan pada usaha peternakan Talangsuko Farm di desa Talangsuko dan Padi Farm di desa Padi kecamatan ... Kabupaten ... mulai tanggal 5 Juli sampai dengan 5 Agustus 2005. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah bahwa kedua usaha peternakan tersebut belum pernak dilakukan analisa profitabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya biaya produksi per satuan (Rp/kg), keuntungan per satuan (Rp/kg) serta tingkat profitabilitas pada kedua peternakan. Keguanaan dari hasil penelitian ini adalah diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perencanaan usaha serta sebagai pengaturan faktor-faktor produksi dalam upaya peningkatkan keuntungan perusahaan. Materi dari penelitian ini adalah usaha peternakan ayam petelur.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data penelitian yang diambil adalah data kuantitatif, berupa data primer dan data sekunder dari peternakan. Data tersebut meliputi data produksi telur ayam dan biaya-biaya produksi yang dikeluarkan kedua peternakan. Analisis data yang dipakai adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian diperoleh bahwa untuk total biaya produksi pada Talangsuko Farm adalah sebesar Rp.11.284.635.764,47,-/periode atau sebesar Rp.6.308,45,-/kg. Total biaya produksi pada Padi Farm adalah sebesar Rp.6.982.114.675,08,-/tahun atau sebesar Rp. 6.813,67,-/kg. Keuntungan Talangsuko yang didapatkan sebesar Rp.1.100.137.548,01,-/tahun atau sebesar Rp.615,01,-/kg. Padi Farm memperoleh keuntungan sebesar Rp.137.053.702,17,-/tahun atau sebesar Rp.133,75,-/kg. Hasil profitabilitas yang telah dihitung didapatkan bahwa profitabilitas yang berkaitan dengan penjualan yakni nilai Gross Profit Margin (GPM) pada Talangsuko Farm 8,97 % dan Padi Farm 2,05 %, Operating Ratio (OR) pada Talangsuko Farm sebesar 91,12 % dan Padi Farm 98,07 %, Net Profit Margin (NPM) pada Talangsuko Farm sebesar 8,88 % dan Padi Farm 1,93 %. Profitabilitas yang berkaitan dengan investasi yakni nilai Rentabilitas ( R ) pada Talangsuko Farm sebesar 9,36 % dan Padi Farm sebesar 1,91 %. Nilai Turn Over of Assets (TOA) Talangsuko Farm sebesar 1,05 kali dan Padi Farm sebesar 0,99 kali. Nilai TOA pada kedua peternakan masih belum sesuai dengan standar industri yaitu sebesar 1,5 kali.
Kesimpulan yang dapat diambil yakni kedua peternakan masih dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan meskipun jumlah keuntungan yang didapatkan tergolong rendah. Sebagai saran diharapkan kedua peternakan berusaha untuk meminimalkan biaya produksi dari pemberian gaji bagi tenaga kerja yang harus disesuaikan dengan standar gaji UMR sebesar Rp.500.000/bulan serta meningkatkan jumlah penjualan produk telur dan hasil sampingan lainnya supaya tingkat keuntungan yang didapatkan menjadi lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar