Abstrak
Dalam beberapa bulan terakhir ini, sejak awal tahun 2005, karyawan Sigaret Kretek Buatan Tangan (SKT) PT Gudang Garam Tbk. Kediri sering pulang kerja antara jam 10.00 pagi. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah telah terjadi perubahan produksi SKT PT Gudang Garam Tbk. Kediri ?
Bila benar telah terjadi perubahan produksi, terutama bila terjadi penurunan produksi SKT, yang nota bene banyak menyerap tenaga kerja, maka hal ini akan dapat menimbulkan dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan SKT, yang pada akhirnya akan berdampak pula terhadap roda perekonomian kota Kediri dan sekitarnya.
Namun hal ini tidak akan dapat dihindari, bila dalam kenyataannya memang terjadi penurunan produksi, baik karena situasi pasar yang sudah tidak kondusif untuk pemasarannya, sehingga apa bila produksi SKT tetap dipertahankan oleh PT Gudang Garam Tbk. Kediri maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi PT Gudang Garam Tbk. Kediri, sehingga pada saatnya harus melakukan PHK, kondisi keuangan PT Gudang Garam Tbk. Kediri sudah tidak likuid lagi, sehingga tidak dapat memberikan uang pesangon yang lebih layak dari ketentuan ketenagakerjaan.
Untuk membuktikan kesemua dugaan ini, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “PROSPEK PRODUKSI SKT PT GUDANG GARAM TBK . KEDIRI”, dengan harapan dapat mencari penyebab terjadinya perubahan produksi SKT PT Gudang Garam Tbk. Kediri, menganalisa prospek produksi SKT tersebut, dengan menganalisa peraturan perundang-undangan yang berlaku, kondisi pasar yang ada saat ini, pertumbuhan industri rokok di Indonesia, korelasi kenaikan produksi SKT dari golongan Pengusaha Pabrik yang lebih rendah dengan penurunan produksi SKT dari golongan atas, posisi (prospek) produksi SKT PT Gudang Garam Tbk. Kediri, Kinerja Strategi Pemasaran dan analisa SWOT SKT PT Gudang Garam TBK. Kediri.
Dari berbagai analisa tadi, penulis berkesimpulan bahwa memang benar telah terjadi perubahan produksi SKT PT Gudang Garam Kediri, berupa kemerosotan produksi yang telah berjalan sejak tiga tahun terakhir ini.
Untuk melakukan penyelamatan terhadap produksi dan pemasaran SKT tersebut, penulis menyarankan beberapa hal antara lain PHK sebagian karyawan usia lanjut dengan pesangon yang menarik, pembenahan manajemen, pembukaan anak perusahaan dari golongan terbawah, menciptakan produk dengan taste baru dan harga murah, pendekatan ke pemerintah pusat dan daerah, dan desentralisasi tempat produksi. Kesemuanya ini untuk melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar