Tanaman obat merupakan salah satu sumber daya yang sudah ada sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh nenek moyang kita dalam upaya mengatasi masalah kesehatan dengan menjadikan berbagai ramuan bahan tanaman obat. Oleh karena itu pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) perlu dikembangkan dan disebar luaskan di masyarakat terutama untuk ibu-ibu rumah tangga.Ibu rumah tangga sangat berperan dalam masalah kesehatan, sehingga apabila anggota keluarga ada yang sakit maka ibu rumah tanggalah yang melakukan pencegahan pertama dalam mengatasi masalah kesehatan. Namun dewasa ini banyak kecenderungan perubahan sikap konsumen dalam masalah mengkonsumsi obat-obatan untuk kesehatan. Kesehatan bagi kelangsungan hidup kita sangat penting sekali, karena tanpa kesehatan kita tidak dapat melakukan berbagai aktivitas yang dapat mempertahankan hidup di dunia ini.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Berapa tingkat pengetahuan ibu rumah tangga terhadap tanaman obat keluarga untuk kesehatan, 2) Bagaimana pemanfaatan dan pengelolaan tanaman obat keluarga bagi kesehatan, 3) Bagaimana sikap ibu rumah tangga terhadap obat-obatan farmasi dengan obat-obatan tradisional, 4) Berapa tingkat perbedaan harga obat-obatan tradisional dengan obat-obatan farmasi.
Tujuan dari penelitan ini adalah: 1) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga terhadap tanaman obat keluarga untuk kesehatan. 2) Untuk mengetahui pemanfaatan dan pengelolaan tanaman obat keluarga bagi kesehatan.3) Untuk mengetahui sikap ibu rumah tangga terhadap obat-obatan farmasi dengan obat tradisional dan faktor-faktor yang mempengaruhi. 4) Untuk mengetahui tingkat perbedaan harga obat tradisional dengan obat-obatan farmasi.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus yaitu dengan interview, observasi dan kuisioner yang diperoleh langsung dari ibu-ibu rumah tangga di Desa ... Kecamatan ... Kabupaten ... Madura.
Metode analisis yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas untuk menganalisis tentang pengetahuan dan sikap dari ibu rumah tangga terhadap tanaman obat keluarga (TOGA). Sedang untuk mengetahui tingkat penghematan pengeluaran ibu rumah tangga terhadap tanaman obat keluarga (TOGA) menggunakan uji-t yang dilakukan dengan uji dua arah.
Hasil penelitian
1.Berdasarkan hasil perhitungan total skor pengetahuan, maka dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu rumah tangga tentang tanaman obat keluarga (TOGA) berada pada rentang skala penilaian baik, hal ini ditunjukkan oleh rata-rata skor variabel menyatakan sebesar 153,07.
2.Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat diketahui bahwa sikap ibu rumah tangga tentang tanaman obat keluarga (TOGA) berada pada rentang skala penilaian baik, hal ini ditunjukkan oleh rata-rata skor variable pengetahuan sebesar 157,14.
3. Berdasarkan hasil uji perbandingan harga obat farmasi dengan harga obat tradisional terhadap beberapa jenis penyakit adalah terdapat perbedaan yang nyata antara harga obat farmasi dengan harga obat tradisional yaitu diketahui bahwa obat tradisional mempunyai harga yang lebih murah dibandinglan dengan harga obat farmasi. Hal ini dikarenakan harga obat tradisional memiliki rata-rata harga yang relatief lebih murah dibandingkan dengan harga obat tradisional. Beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu pengalaman pribadi, usia, pendidikan, informasi dari luar ( televisi, radio, internet), pendapatan, sosial dan budaya. Dalam hal ini sikap ibu rumah tangga mempengaruhi dalam mengkonsumsi tanaman obat keluarga misalnya tentang penghematan dalam memilih dan mengkonsumsi obat-obatan baik dari obat tradisional maupun obat farmasi.
4.Manfaat dan pengolahan dari tanaman obat bagi kesehatan sangat mudah, sehingga siapapun yang ingin membuat jamu dari tanaman obat keluarga tersebut dapat melakukannya. Ibu-ibu rumah tangga juga dapat melakukan nya dalam membuat jamu dari TOGA tersebut karena ibu rumah tangga sering menjumpai tanaman obat ini. Tanaman obat keluarga ini seperti kunyit, jahe, lengkuas, kencur dan temulawak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar