Situasi ekonomi yang sangat turbolance dan industri perbankan yang high regulated berdampak pada semakin kompleknya masalah yang timbul. Manajemen dituntut untuk lebih berhati-hati dalam mengelola usahanya agar tetap eksis dan mampu berkembang. Dalam kondisi yang cepat berubah, pengelolaan perusahaan yang baik dapat dilaksanakan melalui suatu penyusunan perencanaan dan strategi yang tepat dan pengendalian yang terpadu.
Kritik tentang proses penyusunan perencanaan dan kelemahan penyusunan anggaran dapat diatasi dengan cara proses penyusunan perencanaan dan anggaran lebih efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya perusahaan yang ada serta konsisten pada apa yang telah direncanakan dan dianggarkan. Oleh sebab itu perencanaan dan anggaran tidak hanya seharusnya dibuat, namun harus disusun dan dilaksanakan oleh setiap perusahaan.
Perencanaan merupakan suatu penentuan strategi perusahaan yang akan datang, dimana peencanaan merupakan pemikiran aktif untuk menetukan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang berdasarkan segala sesuatu yang dapat diketahui dan diperkirakan pada saat sekarang.
Anggaran disusun sebagai penyempurna pelaksanaan perencanaan, dimana dalam anggaran dirumuskan sasaran beserta cara untuk mencapainya dengan cara kuantitatif.
Anggaran sebagai suatu metode untuk menujukkan perencanaan strategis yang merupakan petunjuk untuk melakukan kegiatan, mengetengahkan standar koordinasi kegiatan dan merupakan sumber dasar pengawasan pelaksanaan kegiatan. Pada hakekatnya anggaran mempunyai fungsi perencanaan koordinasi dan pengawasan
Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses penyusunan perencanaan dan anggaran pada umumnya adalah mengenai waktu dan penggunaan sumber daya yang cukup menyita perhatian perusahaan. Hal ini dapat diatasi apabila perusahaan senantiasa melaksanakan sistem pengendalian yang efektif dan terpadu, inovatif dalam mengaplikasikan perubahan-perubahan yang terjadi di luar perusahaan, konsisten dalam operasionalnya dan adanya komitmen dari berbagai pihak dalam perusahaan (seluruh jajaran karyawan).
Dalam proses penyusuna perencanaan dan anggaran di Bank Jatim telah mengacu dan sesuai dengan teori yang ada, baik dari teknik penyusunan, isi, keselarasaan antara perencanaan dan anggaran dengan realisasi operasionalnya serta cara-cara mengantisipasi perubahan-perubahan dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan.
Kelemahan yang timbul terletak pada media yang digunakan, yakni masih menggunakan metode semi tradisional, struktur organisasi anggaran, alur kerja anggaran, isi anggaran yang terlalu detail dan dalam penyusunan Kebijakan Umum Direksi.
Manfaat penyusunan perencanaan dan anggaran sangat dirasakan, terbukti Bank Jatim masih mampu eksis berkiprah sebagai Bank milik Pemerintah Daerah dan berkembang, dimana ditunjukkan pada kinerja yang meningkat dengan indikasi berbagai ratio keuangan yag cenderung meningkat pula serta telah menjadi ikon di Jawa Timur sebagai Bank-nya masyarakat Jawa Timur.
Untuk mengantisipasi adanya perubahan (eksternal dan internal) pada perusahaan, penyusunan prencanaan dan anggaran hendaknya harus ; realistis, luwes, kontunyu, dengan menerapkan metode “rolling forcasting”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar