Era sekarang masalah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menjadi hal yang sangat menarik dipelajari karena posisinya yang sangat penting yang berkaitan dengan produktifitas kerja pegawai.
Hakekat MSDM merupakan suatu upaya pengintegrasian kebutuhan personil dengan tujuan organisasi, artinya peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh para pekerja dalam organisasi kearah tercapainya tujuan.
Selain itu MSDM mempunyai beberapa fungsi operasional, salah satu diantaranya adalah pemeliharaan yang menitik beratkan pada pemeliharaan kondisi fisik pegawai yaitu keselamatan dan kesehatan kerja serta pemeliharaan sikap menyenangkan yaitu hubungan yang harmonis Swasto (1996 : 75 )
Berdasarakan hal tersebut diatas dinyatakan bahwa pengakuan terhadap manusia senantiasa mempunyai kedudukan semakin penting karena masyarakat kita sedang menuju masyarakat yang berorientasi kerja, memandang kerja menjadi suatu tugas mulia. Oleh sebab itu manusia dapat diintegrasikan secara efektif kedalam berbagai organisasi baik organisasi pendiddikan, pemerintahan, perusahaan dan lain sebagainya.
Manusia bukan hanya konsumen produk yang menghasilkan organisasi-organisasi tersebut tetapi manusia pula merupakan komponen utama memproses input menjadi output
Proses input menjadi output tentu sangat dipengaruhi oleh kepribadian manusia yang berbeda-beda misalnya sifat, nilai-nilai, keinginan dan minat. Dengan adanya perbedaan kepribadian pada diri manusia tersebut kemungkinannya akan terjadi konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindari Heidjrachman dan Huson (1993 : 229)
Secara sederhana bahwa konflik menunjukan pada setiap ketegangan yang dialami oleh seseorang bila ia berpandangan bahwa kebutuhan atau keinginannya dihambat atau dikecewakan Hartono (1996:2)
Misalnya pekerja pada perusahaan menginginkan kebutuhan hidup mereka dapat dipenuhi oleh perusahaan sedang pemilik perusahaan mempunyai kepentingan lain untuk mengembangkan perusahaan perlu memperkuat posisi persaingan. Persaingan dapat diperkuat bila perusahaan mampu menguasai pasar. Penguasaan pasar bisa ditempuh antara lain dengan menekan harga dibawah harga perusahaan lain. Penekaanan harga hanya dimungkinkan bila menekan biaya produksi, penekanan biaya produksi bisa ditempuh diantaranya dengan menekan biaya tenaga kerja, sedangkan karyawan berkeinginan memperoleh gaji yang mencukupi. Perbedaan semacam ini sering kali diantara menjadi pemicu terjadinya konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan perusahaan, bila tidak ditangani secara serius akan menimbulkan dampak yang sangat berarti bagi usaha pencapaian tujuan perusahaan , salah satunya adalah rendahnya kinerja karyawan secara keseluruhan akan mempengaruhi produktifitas perusahaan Anoroga (1992: 101)
Akan tetapi tidak hanya itu saja yang ditimbulkan oleh konflik yang tidak ditangani secara tepat dan bijaksana, dapat pula berakibat langsung pada diri karyawan, karena mereka dalam keadaan suasana serba salah sehingga mengalami tekanan jiwa (stress).
Stress ini terjadi pada diri karyawan sebetulnya bukan hanya karena konflik yang dialami saja tetapi factor-faktor lain yang mempengaruhi Ivancevich dan Matteson (1980:23) mengatakan bahwa sumber stress yang penting dan telah diteliti adalah sebagai berikut : (1) kekaburan peran dan konflik peran (2) kelebihan beban kerja (3) tanggung jawab atas orang lain (4) perkembangan karier (5) Kurangnya kohesi Kelompok (6) Dukungan kelompok yang tidak memadai (7) Struktur dan Iklim organisasi (8) Wilayah dalam Organisasi (9) karakteristik tugas dan (10) Pengaruh kepemimpinan.
Sebetulnya stress merupakan keadaan yang wajar karena terbentuk pada diri manusia sebagai respon dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dari diri manusia terlebih menghadapi jaman kemajuan segala bidang yang dihadapi dengan kegiatan dan kesibukan yang harus dilakukan, disalah satu pihak beban kerja di satuan unit orgaisasi semakin bertambah. Keadaan ini akan menuntut energi karyawan yang lebih besar dari keadaan yang sebelumnya.
Diungkapkan oleh Gitosudarmo dan Suditta (1997:57) bahwa stress mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif stress pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja pegawai. Sedangkan pada dampak negatif stress pada tingkat yang tinggi adalah penurunan pada kinerja karyawan yang drastis.
Berkaitan dengan masalah diatas sepertinya dapat terjadi pada pegawai di kantor kecamatan pesantren kota kediri, sebagaimana misi dari kantor kecamatan Pesantren yang berusaha memberikan pelayanan prima bagi masyarakat., disini jelas Kantor Kecamatan Pesantren Kota Kediri sebagai instansi pemerintah daerah perlu pengelolaan yang tepat sehingga mampu memberikan pelayanan yang effektif dan effisien yang berakhir dengan tugas-tugas dan wewenang administratif di wilayah kecamatan pesantren mampu terselesaikan dengan optimal, hingga dapat memberikan kontribusi positif pada pembangunan daerah kota kediri pada umumnya. Akan tetapi bila dikaji lebih jauh maka masih adanya kekurangan dalam pelayanan umum dan tugas-tugas administratif lainya kepada masyarakat..
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin meneliti lebih mendalam tentang konflik dan stress serta pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar