Gula merah atau biasa yang disebut dengan gula jawa merupakan kebutuhan pokok manusia yang selalu mengalami perubahan yang cenderung meningkat. Peningkatan tersebut terjadi seiring meningkatnya pendapatan penduduk, jumlah penduduk serta semakin banyak industri pangan yang menggunakan gula merah sebagai bahan bakunya.
Namun keberadaan agroindustri ini ternyata belum mampu menjalankan peran-nya secara optimal. Produsen harus mengahabiskan waktu yang cukup lama untuk me-ngembangkan usahanya ini, bahkan ada dari mereka yang tidak bertahan dalam usaha ini. Faktor yang menyebabkan antara lain modal yang terbatas, pasar yang masih lokal daerah, teknologi belum modern. Faktor-faktor tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada kualitas, kuantitas maupun kontinyuitas produksi gula merah yang dihasilkan masih rendah sehingga keuntungan yang diperoleh produsen gula merah tidak bisa maksimal. Akan tetapi produsen yang mampu memanfaatkan peluang-peluang ekonomi dan memiliki strategi dalam mengusahakan agroindustri gula merah akan mampu bertahan bahkan dapat meningkatkan pendapatan dan skala usaha.
Sebagai barang konsumsi, maka gula merah mempunyai peran dalam sistem pangan manusia. Selain sebagai penyedia rasa manis, gula merah juga merupakan salah satu pemasok kalori. Oleh karena itu gula merah banyak dibutuhkan oleh manusia untuk dikonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui proses pembuatan gula merah di Desa ... Kecamatan ...Kabupaten ..., (2) Untuk mengetahui struktur biaya, produksi, dan efisiensi usaha pengolahan gula merah di Desa ... Kecamatan ...Kabupaten ..., dan (3) Untuk mengetahui hambatan dan peluang usaha pengolahan gula merah di Desa ... Kecamatan ...Kabupaten ....
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja. Pengambilan sampel (responden) dilakukan secara sensus. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan analisis pendapatan, keuntungan usaha dan analisis efisiensi usaha/RC Ratio. Biaya produksi dihitung dengan rumus TC = FC+VC, pendapatan kotor atau penerimaan dirumuskan dengan TR=PXQ dan pendapatan bersih atau keuntungan adalah = TR-TC, RC Ratio = TR + TC. Jumlah responden sebanyak 10 orang.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka pendapatan kotor yang diterima oleh pengusaha gula merah dalam satu hari proses produksi adalah sebesar Rp. 3.183.600,- sedangkan keuntungan atau pendapatan bersih yang diterima oleh pengusaha gula merah dalam satu hari proses produksi adalah sebesar Rp. 329.745,-. Analisis efisiensi usaha atau R/C Ratio menunjukkan tingkat efisiensi pada pengolahan gula merah rata-rata sebesar 1,12. Artinya setiap Rp. 1,00 yang diinvestasikan oleh produsen akan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 1,12. Usaha gula merah di Desa ... Kecamatan ...Kabupaten ... efisien untuk diusahakan dan diteruskan, karena diperoleh R/C ratio sebesar 1,12 yang lebih besar dari 1 sehingga efisien untuk diusahakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar